SDN RAJEG V SEKOLAH ADIWIYATA TINGKAT NASIONAL TAHUN 2023

29 Oktober 2014

Mendikbud: Sumpah Pemuda Sebagai Bukti Kejeniusan Para Pemuda Indonesia

Tue, 10/28/2014 - 12:25
Jakarta, Kemendikbud --- Sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928, merupakan kesadaran dan aksi bersama yang dilakukan oleh kaum muda terhadap apa yang telah mereka rasakan pada saat itu, dan yang mereka inginkan untuk Indonesia masa depan. Ini sebagai bukti kejeniusan para pemuda Indonesia. Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, saat menyampaikan sambutan dalam upacara bendera memperingati hari Sumpah Pemuda ke-86, di halaman kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Selasa (28/10/2014).
“Kami mengucapkan selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda kepada semua pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, penggiat, dan pencinta dunia pendidikan dan kebudayaan,” ucap Mendikbud.
Tema peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-86 tahun 2014 adalah “Bangun Soliditas Pemuda Maju dan Berkelanjutan”. Tema tersebut sebagai wujud maha karya kaum muda yang jenius, dan menjadi fondasi bagi Indonesia moderen majemuk, dan Bhineka Tunggal Ika. Mendikbud memberikan perumpamaan keberagaman jati diri bangsa Indonesia, bagaikan sebuah Tenun Kebangsaan. Tenun yang dirangkai dari helaian benang budaya, agama, etnis, adat, dan sebagainya yang sangat beragam warnanya. “Tenun tersebut diikat erat dengan semangat sumpah pemuda,” tutur Mendikbud.
Lebh jauh Mendikbud mengatakan tenunan tersebut dapat dijaga kuat melalui pendidikan, dan sikap toleransi. Generasi usia produktif merupakan salah satu komponen terbesar, dan menjadi kunci bagi percepatan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. “Disinilah peran strategis pembangunan pendidikan dan kebudayaan untuk mewujudkan hal itu menjadi sangat penting,” ujar Mendikbud.
Pemerintah melalui Kabinet Kerja 2014-2019 menempatkan pembangunan pendidikan dan kebudayaan pada posisi yang sangat strategis, sebagai upaya membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Mendikbud mengatakan, pembangunan pendidikan tidak semata-mata memberikan manfaat terhadap pertumbuhan ekonomi. Lebih luas lagi, pendidikan dapat memperkuat daya saing nasional, mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan, memperkuat kehidupan demokrasi dan nilai-nilai budaya.
Selain itu juga, pembangunan pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap jati diri bangsa, dan menciptakan masyarakat yang berakhlak mulia, berilmu, cakap, dan kreatif. Peringatan Sumpah Pemuda menjadi tonggak dalam meneladani, melanjutkan, dan memperbaharui semangat kaum muda. Pada akhir sambutannya Mendikbud mengajak seluruh jajaran Kemendikbud mewujudkan dunia pendidikan yang semakin berkualitas, merata, terjangkau, dan berdaya saing. (Seno Hartono)

Presiden RI: Tingkatkan Kemakmuran yang Berkeadilan


Jakarta, Kemendikbud --- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam rapat pertama Kabinet Kerja memberikan pesan utama. Pesan tersebut adalah meningkatkan kemakmuran yang berkeadilan. Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, dalam acara lepas sambut di kantor Kemendikbud, Senin (27/10/2014).
“Setiap kementerian dalam programnya harus berorientasi kepada meningkatkan kemakmuran yang berkeadilan,” ucap Mendikbud dalam menyampaikan pesan Presiden.
Presiden menekankan, setiap kementerian harus memiliki berbagai terobosan, serta memiliki pemikiran dan bekerja dengan cara berbeda, baru dan cepat. Dalam hal ini, kata Mendikbud, dunia pendidikan menjadi tempat yang paling banyak menyumbangkan, karena perubahan dimulai dari dunia pendidikan. Sumbangan yang harus diberikan dalam dunia pendidikan adalah memberikan akses yang lebih adil dan merata.
Mendikbud mengemukakan, berbagai masalah pendidikan banyak terjadi bukan karena tidak mampu melakukan, tetapi karena tidak mau melakukan. “Oleh karena itu pak presiden menekankan harus lakukan berbagai program dengan cara yang cepat dan tepat,” tutur Mendikbud.
Pesan terakhir disampaikan Presiden menurut Mendikbud  adalah bahwa semua pekerjaan antar kementerian dan lembaga sifatnya harus dikoordinasikan dengan baik. Untuk bidang pendidikan, Mendikbud menuturkan, tim transisi kabinet sudah menyusun beberapa hal yang perlu dilakukan  pada awal pemerintahan. “Akan terlebih dahulu didiskusikan di tim Kemendikbud terkait berbagai terobosan yang memiliki efek untuk pendidikan dan kebudayaan,” pungkas Mendikbud. (Seno Hartono)

DOKUMENTASI KEGIATAN HUT RI KE- 69 KECAMATAN RAJEG KAB. TANGERANG

KEGIATAN HARI ULANG TAHUN REPUBLIK INDONESIA KE - 69 
KECAMATAN RAJEG KABUPATEN TANGERANG
DI LAKSANAKAN DI LAPANGAN SDN RAJEG V

PERSIAPAN 
PESERTA UPACARA DARI  SISWA/SISWI



DEWAN GURU SE KECAMATAN RAJEG

PELAKSANAAN



PASUKAN PENGIBAR BENDERA BEARASAL 
DARI SISWA/I SDN RAJEG V



INSPEKTUR UPACARA DI PIMPIN OLEH 
BAPAK KEPALA UPT, TK, SD DAN PNFI KEC. RAJEG










FOTO PENGAJUAN TRK DAK TAHUN 2014

POTO FLANG SEKOLAH
SDN RAJEG V 


LAHAN KOSONG
RENCANA LOKASI PEMBANGUNAN TRKB



24 Oktober 2014

FOTO HASIL KEGIATAN REHAB RINGAN DAK TAHUN 2013



Foto Plang SDN Rajeg V



Foto Kerusakan Ruang Kelas



Lantai

Dinding

Pintu

Foto Perbaikan Lantai







Foto Perbaikan Atap


Foto Perbaikan Pintu


Foto Perbaikan Depan Ruang Kelas



Foto Pengecatan



Foto Meubeler Kelas




Foto 100 %























13 Juli 2014