SDN RAJEG V SEKOLAH ADIWIYATA TINGKAT NASIONAL TAHUN 2023

4 Oktober 2012

Kita Perlu Tahu Tentang Kemendikbud

Tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

( Kemendikbud )

SEJARAH
Awal Kemerdekaan (1945-1950)
Pada prakemerdekaan pendidikan bukan untuk mencerdaskan kaum pribumi, melainkan lebih pada kepentingan kolonial penjajah. Pada bagian ini, semangat menggeloraan ke-Indonesia-an begitu kental sebagai bagian dari membangun identitas diri sebagai bangsa merdeka. Karena itu tidaklah berlebihan jika instruksi menteri saat itu pun berkait dengan upaya memompa semangat perjuangan dengan mewajibkan bagi sekolah untuk mengibarkan sang merah putih setiap hari di halaman sekolah, menyanyikan lagu Indonesia Raya, hingga menghapuskan nyanyian Jepang Kimigayo.
Organisasi kementerian yang saat itu masih bernama Kementerian Pengajaran pun masih sangat sederhana. Tapi kesadaran untuk menyiapkan kurikulum sudah dilakukan. Menteri Pengajaran yang pertama dalam sejarah Republik Indonesia adalah Ki Hadjar Dewantara. Pada Kabinet Syahrir I, Menteri Pengajaran dipercayakan kepada Mr. Mulia. Mr. Mulia melakukan berbagai langkah seperti meneruskan kebijakan menteri sebelumnya di bidang kurikulum berwawasan kebangsaan, memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, serta menambah jumlah pengajar.
Pada Kabinet Syahrir II, Menteri Pengajaran dijabat Muhammad Sjafei sampai tanggal 2 Oktober 1946. Selanjutnya Menteri Pengajaran dipercayakan kepada Mr. Soewandi hingga 27 Juni 1947. Pada era kepemimpinan Mr. Soewandi ini terbentuk Panitia Penyelidik Pengajaran Republik Indonesia yang diketuai Ki Hadjar Dewantara. Panitia ini bertujuan meletakkan dasar-dasar dan susunan pengajaran baru.
Era Demokrasi Liberal (1951-1959)
Dapat dikatakan pada masa ini stabilitas politik menjadi sesuatu yang langka, demikian halnya dengan program yang bisa dijadikan tonggak, tidak bisa dideskripsikan dengan baik. Selama masa demokrasi liberal, sekitar sembilan tahun, telah terjadi tujuh kali pergantian kabinet. Kabinet Natsir yang terbentuk tanggal 6 September 1950, menunjuk Dr. Bahder Johan sebagai Menteri Pengajaran Pendidikan dan Kebudayaan (PP dan K). Mulai bulan April 1951 Kabinet Natsir digantikan Kabinet Sukiman yang menunjuk Mr. Wongsonegoro sebagai Menteri PP dan K. Selanjutnya Dr. Bahder Johan menjabat Menteri PP dan K sekali lagi, kemudian digantikan Mr. Mohammad Yamin, RM. Soewandi, Ki Sarino Mangunpranoto, dan Prof. Dr. Prijono.
Pada periode ini, kebijakan pendidikan merupakan kelanjutan kebijakan menteri periode sebelumnya. Yang menonjol pada era ini adalah lahirnya payung hukum legal formal di bidang pendidikan yaitu UU Pokok Pendidikan Nomor 4 Tahun 1950.
Era Demokrasi Terpimpin (1959-1966)
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 mengakhiri era demokrasi parlementer, digantikan era demokrasi terpimpin. Di era demokrasi terpimpin banyak ujian yang menimpa bangsa Indonesia. Konfrontasi dengan Belanda dalam masalah Irian Barat, sampai peristiwa G30S/PKI menjadi ujian berat bagi bangsa Indonesia.
Dalam Kabinet Kerja I, 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960, status kementerian diubah menjadi menteri muda. Kementerian yang mengurusi pendidikan dibagi menjadi tiga menteri muda. Menteri Muda Bidang Sosial Kulturil dipegang Dr. Prijono, Menteri Muda PP dan K dipegang Sudibjo, dan Menteri Muda Urusan Pengerahan Tenaga Rakyat dipegang Sujono.
Era Orde Baru (1966-1998)
Setelah Pemberontakan G30S/PKI berhasil dipadamkan, terjadilah peralihan dari demokrasi terpimpin ke demokrasi Pancasila. Era tersebut dikenal dengan nama Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto. Kebijakan di bidang pendidikan di era Orde Baru cukup banyak dan beragam mengingat orde ini memegang kekuasaan cukup lama yaitu 32 tahun. Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain kewajiban penataran P4 bagi peserta didik, normalisasi kehidupan kampus, bina siswa melalui OSIS, ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan atau EYD, kuliah kerja nyata (KKN) bagi mahasiswa, merintis sekolah pembangunan, dan lain-lain. Pada era ini tepatnya tahun 1978 tahun ajaran baru digeser ke bulan Juni. Pembangunan infrastruktur pendidikan juga berkembang pesat pada era Orde Baru tersebut.
Menteri pendidikan dan kebudayaan di era Orde Baru antara lain Dr. Daud Joesoef, Prof. Dr. Nugroho Notosusanto, Prof. Dr. Faud Hassan, Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro, dan Prof. Dr. Wiranto Aris Munandar
Era Reformasi (1998-2011)
Setelah berjaya memenangkan enam kali Pemilu, Orde Baru pada akhirnya sampai pada akhir perjalanannya. Pada tahun 1998 Indonesia diterpa krisis politik dan ekonomi. Demonstrasi besar-besaran di tahun tersebut berhasil memaksa Presiden Soeharto meletakkan jabatannya. Kabinet pertama di era reformasi adalah kabinet hasil Pemilu 1999 yang dipimpin Presiden Abdurrahman Wahid. Pada masa ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan diubah menjadi Departemen Pendidikan Nasional dengan menunjuk Dr. Yahya Muhaimin sebagai Menteri Pendidikan Nasional. Pada tahun 2001 MPR menurunkan Presiden Abdurrahman Wahid dalam sidang istimewa MPR dan mengangkat Megawati Soekarnoputri sebagai presiden. Di era pemerintahan Presiden Megawati, Mendiknas dijabat Prof. Drs. A. Malik Fadjar, M.Sc.
Pemilihan Umum 2004 dan 2009 rakyat Indonesia memilih presiden secara langsung. Pada dua pemilu tersebut Susilo Bambang Yudhoyono berhasil terpilih menjadi presiden. Selama kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Mendiknas dijabat Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. Dan Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh. Pada tahun 2011 istilah departemen diganti menjadi kementerian dan pada tahun 2012 bidang pendidikan dan kebudayaan disatukan kembali menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kebijakan pendidikan di era reformasi antara lain perubahan IKIP menjadi universitas, reformasi undang-undang pendidikan dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Ujian Nasional (UN), sertifikasi guru dan dosen, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pendidikan karakter, dan lain-lain.

Jakarta --- 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengajak semua pihak yang terkait dengan dunia pendidikan untuk mengembangkan pendidikan melalui basis kecintaan pada nilai kemanusiaan.
“Mari kita mulai membangun dunia pendidikan dengan hati yang suci. Stop tawuran!” tegasnya saat menggelar pertemuan dengan Kapolda Metro Jaya, Untung S. Rajab beserta tokoh-tokoh yang peduli pendidikan di Ballroom Hotel Sultan, Selasa (2/10).
Menteri Nuh menuturkan, saat ini adalah momen yang tepat untuk membuka lembaran tradisi baru yang positif bagi pelajar dan sekolah. Ia mengaku sedang menyiapkan instrumen peraturan untuk mencegah agar para pelajar tidak terkontaminasi perilaku negatif. “Peraturan ini adalah sebagai bagian dari tanggung jawab kita semua untuk menegakkan disiplin di dalam sekolah,” tuturnya.
Peraturan itu akan berisi bagaimana kontrol masyarakat jika terjadi kekerasan, apa yang harus dilakukan. Kalau terjadi pelanggaran, sanksinya apa saja. Baik kepada murid, kepala sekolah, maupun institusi. “Sehingga sekolah juga punya payung hukum yang kuat,” katanya.
Mendikbud juga mengajak agar semua unsur di sekolah membangun jejaring yang kuat antar sekolah. Jejaring tersebut ditujukan agar hubungan antar sekolah semakin kuat karena saling mengenal.
Mendikbud juga mendukung pihak kepolisian untuk melakukan tindakan hukum pada setiap pelanggaran hukum yang terjadi di dunia pendidikan. “Ini semua adalah bentuk kecintaan kita kepada adik-adik kita agar tidak terjebak dengan perilaku negatif,” katanya. (AR)

Kalender Pendidikan SDN Rajeg V TP 2012/2013



KALENDER PENDIDIKAN
SD NEGERI RAJEG V
Tahun Pelajaran 2012/2013










JULI 2012

AGUSTUS 2012

SEPTEMBER 2012

MINGGU
1
8
15
22
29


MINGGU

5
12
19
26


MINGGU

2
9
16
23
30 

SENIN
2
9
16
23
30


SENIN

6
13
20
27


SENIN

3
10
17
24


SELASA
3
10
17
24
31


SELASA

7
14
21
28


SELASA

4
11
18
25


RABU
4
11
18
25



RABU
1
8
15
22
29


RABU

5
12
19
26


KAMIS
5
12
19
26



KAMIS
2
9
16
23
30


KAMIS

6
13
20
27


JUM'AT
6
13
20
27



JUM'AT
3
10
17
24
31


JUM'AT

7
14
21
28


SABTU
7
14
21
28



SABTU
4
11
18
25



SABTU
1
8
15
22
29


























OKTOBER 2012

NOPEMBER 2012

DESEMBER 2012

MINGGU

7
14
21
28


MINGGU

4
11
18
25


MINGGU

2
9
16
23
 30

SENIN
1
8
15
22
29


SENIN

5
12
19
26


SENIN

3
10
17
24
 31

SELASA
2
9
16
23
30


SELASA

6
13
20
27


SELASA

4
11
18
25


RABU
3
10
17
24
31


RABU

7
14
21
28


RABU

5
12
19
26


KAMIS
4
11
18
25



KAMIS
1
8
15
22
29


KAMIS

6
13
20
27


JUM'AT
5
12
19
26



JUM'AT
2
9
16
23
30


JUM'AT

7
14
21
28


SABTU
6
13
20
27



SABTU
3
10
17
24



SABTU
1
8
15
22
29


























JANUARI 2013

PEBRUARI 2013

MARET 2013

MINGGU

6
13
20
27


MINGGU

3
10
17
24


MINGGU

3
10
17
24
31 

SENIN

7
14
21
28


SENIN

4
11
18
25


SENIN

4
11
18
25


SELASA
1
8
15
22
29


SELASA

5
12
19
26


SELASA

5
12
19
26


RABU
2
9
16
23
30


RABU

6
13
20
27


RABU

6
13
20
27


KAMIS
3
10
17
24
31


KAMIS

7
14
21
28


KAMIS

7
14
21
28


JUM'AT
4
11
18
25



JUM'AT
1
8
15
22



JUM'AT
1
8
15
22
29


SABTU
5
12
19
26



SABTU
2
9
16
23



SABTU
2
9
16
23
30


























APRIL 2013

MEI 2013

JUNI 2013

MINGGU

7
14
21
28


MINGGU

5
12
19
26


MINGGU

2
9
16
23
30 

SENIN
1
8
15
22
29


SENIN

6
13
20
27


SENIN

3
10
17
24
 31

SELASA
2
9
16
23
30


SELASA

7
14
21
28


SELASA

4
11
18
25


RABU
3
10
17
24



RABU
1
8
15
22
29


RABU

5
12
19
26


KAMIS
4
11
18
25



KAMIS
2
9
16
23
30


KAMIS

6
13
20
27


JUM'AT
5
12
19
26



JUM'AT
3
10
17
24
31


JUM'AT

7
14
21
28


SABTU
6
13
20
27



SABTU
4
11
18
25



SABTU
1
8
15
22
29


























JULI 2013




Kegiatan Awal Masul sekolah






MINGGU

7
14
21
28





Libur resmi Nasional







SENIN
1
8
15
22
29





Penyerahan Buku Laporan Pendidikan (Raport)


SELASA
2
9
16
23
30





Libur awal puasa dan Sekitar idul Fitri




RABU
3
10
17
24
31





Kegiatan / Ulangan Tengah Semester




KAMIS
4
11
18
25






Perkiraan Ujian Nasional







JUM'AT
5
12
19
26






Ulangan Akhir semester / Ulangan kenaikan Kelas

SABTU
6
13
20
27






Libur Semester



















Tes Kemampuan Dasar dan Penilaian Mutu Pendidikan
Minggu Efektif





















Semester I
19





















Semester II
18